Header Ads

Membacalah Sebelum Membaca itu Dilarang

Pada jaman dulu, Tsubasa menganggap bola adalah temannya. Tapi, pernahkan seseorang berpikiran kalau buku adalah temannya? Seorang penulis asal Inggris, Christopher Dawson pernah berkata, 'Seorang penggemar buku biasanya adalah orang yang berpikiran mulia dan memiliki pendapat yang terhormat'.


Pict by Google

Gemar membaca buku sudah identik dengan poster yang terdapat di sekolah - sekolah dan perpustakaan. Ada pula yang berkata, membaca buku mampu menyehatkan pikiran dan juga mental, Benarkah?

Seperti dilansir dari Antara, Dalam menjalankan kegiatan sehari-hari kita pasti acap kali dihadapkan pada tekanan dan hal-hal yang berpotensi membuat kita merasa stres. Ternyata, belum lama ini, penelitian di Inggris mengugkapkan bahwa membaca dapat mengurangi 67% tingkat stres seseorang.

Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan sejumlah orang sebagai objek penelitian. Peserta diberikan waktu beberapa menit untuk aktivitas merangsang kecemasan.

Ada yang membaca, mendengarkan musik, dan bermain video games. Hasilnya pun sangat signifikan, membaca sangat efektif dalam mengurangi kecemasan dan stres.


Ketika membaca buku, khususnya novel, maka otak akan bekerja sebagaimana seorang sutradara. Ia akan menyeting tempat, waktu, dan suasana, serta akan membayangkan bagaimana objek beraktivitas.

Tak berhenti sampai di situ, ketika membaca buku, otak manusia juga akan menyalurkan imajinasi yang ada di kepala kita ke otak kanan sehingga bukan hanya bisa membayangkan, tetapi juga bisa merasakan.

Hal itu lah yang terjadi ketika seseorang membaca novel. Otak akan otomatis membayangkan. Dari kegiatan inilah, secara tidak sadar pembaca juga sedang mengasah kreatifitas melalui imajinasi yang terbangun.



Source : Antaranews

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh merrymoonmary. Diberdayakan oleh Blogger.