Pelatihan Kompos Hidroton: Langkah Inovatif Tim UMS untuk Masyarakat Desa Ngasem
Halo CampusBrainers, gimana kabarmu di hari Jumat ini? semoga selalu ada kabar baik yang menyertai kamu. Dan seperti biasa di hari Jumat ini akan ada berita yang menarik buat kamu, simak terus yaa!!!
Tim Pengabdian Masyarakat dari Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan kompos hidroton di Desa Ngasem, Colomadu, Karanganyar. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih masyarakat dalam membuat kompos hidroton, sebuah inovasi ramah lingkungan yang dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. Kompos hidroton sendiri merupakan campuran pupuk kompos dan tanah lempung yang dikeringkan hingga siap pakai. Pupuk ini tidak hanya berguna untuk menyuburkan tanah, tetapi juga membantu mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang dapat merusak lingkungan.
Pelatihan ini dirancang dengan beberapa tahapan yang efektif agar mudah dipahami oleh masyarakat. Tahap pertama adalah sosialisasi, di mana peserta diperkenalkan dengan manfaat dan langkah-langkah pembuatan kompos hidroton. Penjelasan ini memberikan pemahaman dasar kepada peserta tentang pentingnya penggunaan pupuk organik dan cara mengolah bahan-bahan sederhana yang ada di sekitar. Setelah memahami teori, peserta langsung diajak untuk mempraktikkan pembuatan kompos hidroton bersama tim pengabdian. Metode ini tidak hanya membantu peserta belajar lebih cepat, tetapi juga memberikan pengalaman langsung sehingga mereka dapat menerapkannya di rumah.
Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesuburan tanah secara berkelanjutan. Dengan menggunakan pupuk organik seperti kompos hidroton, masyarakat dapat ikut serta dalam upaya menjaga ekosistem lingkungan. Kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara kampus dan masyarakat dapat memberikan manfaat yang signifikan. Langkah kecil ini diharapkan menjadi awal bagi perubahan besar menuju pertanian yang lebih hijau, produktif, dan berkelanjutan.
Melalui pelatihan ini, Desa Ngasem tidak hanya menjadi lokasi kegiatan, tetapi juga menjadi saksi lahirnya inisiatif positif yang membawa ilmu pengetahuan lebih dekat ke kehidupan sehari-hari. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut dan menginspirasi komunitas lainnya untuk mengadopsi inovasi yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat. (MERMAID)
Tidak ada komentar