Keunikan Tradisi Perang Obor di Kabupaten Jepara
Kamu pasti nggak asing, dong, sama kalimat "Indonesia kaya akan budaya"? Rasanya bangga banget, ya, CampusBrainers, bisa terlahir dan menjadi bagian dari negara yang Indah dengan segala keberagamannya ini.
Nah, kali ini ada cerita menarik di balik sebuah tradisi yang digelar di salah satu daerah di Indonesia. Yap, kali ini kita akan kupas mengenai salah satu tradisi dari Bumi Kartini, Jepara. Tradisi perang Obor digelar di Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, pada Senin (05/06) malam.
Fakta menarik dibalik tradisi unik ini, yaitu tradisi ini diselenggarakan secara turun-temurun, sejak ratusan tahun yang lalu. Tradisi ini dilaksanakan pada Senin Pahing atau malam Selasa Pon, pada bulan Dzulhijah atau dalam kalender Jawa disebut bulan Apit.
Nah, dalam permainan Perang Obor ini, pemegang obor akan saling serang, yang mana benturan obor tersebut akan menimbulkan percikan api. Percikan api itulah yang akan menyajikan view yang apik. Keseruan dari tradisi ini tak diragukan lagi. Tak heran jika ribuan orang turut datang ke Tegalsambi untuk menyaksikan secara langsung tradisi ini.
Pada tahun ini, sebanyak 400 obor disiapkan untuk memeriahkan tradisi ini. Pertunjukan Perang Obor ini berlangsung selama kurang lebih satu jam. Menariknya, tradisi Perang Obor ini sudah diakui sebagai "Warisan Budaya tak Benda" oleh UNESCO di tahun 2021 lalu, loh, CampusBrainers.
Terlepas dari serunya pertunjukan Perang Obor ini, ada juga serangkaian acara adat yang mengawali mulainya tradisi ini, di antaranya ziarah makam leluhur yang ada di Tegalsambi. Acara tahunan ini digelar sebagai wujud syukur masyarakat setempat pada Tuhan atas segala nikmat dan karunia-Nya, yaitu panen yang melimpah khususnya. Masyarakat Tegalsambi sendiri percaya bahwa dengan melakukan tradisi ini dapat menjauhkan masyarakat dari bala atau musibah.
Tidak ada komentar