Header Ads

Menganalisis Upaya Guru dalam Mengatasi Kesulitan Membaca Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar


Kegiatan membaca adalah kegiatan paling mendasar yang harus dikuasai siswa. Tujuan dari kegiatan membaca diantaranya adalah supaya siswa mengenal, memahami, dan sebagai pelatihan untuk siswa. Keberhasilan siswa saat proses pembelajaran di sekolah dapat dilihat dari penguasaan keterampilan membacanya. Adapun tujuan dari kegiatan membaca ini adalah untuk menyajikan, memahami dan mengajar siswa dalam banyak fase yang terlibat dalam belajar membaca. Pelajaran membaca di sekolah dasar merupakan bagian penting dari pengajaran Bahasa Indonesia karena secara langsung mempengaruhi proses belajar siswa secara keseluruhan. Penguasaan kemampuan membaca siswa mengungkapkan keberhasilan siswa selama proses pendidikan di sekolah.

Mengingat pentingnya peran yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran, saya menganalisis upaya yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran membaca di tingkat dasar. Pembelajaran membaca merupakan tonggak utama atau pilar utama dalam melaksanakan berbagai proses pembelajaran. Jika seorang siswa dapat membaca dengan baik dan benar, ini akan mendukung bagi mata pelajaran lain yang dilaksanakan oleh guru dan siswa. Dengan membaca, siswa dapat mengetahui dan memahami materi-materi lainnnya. Dari hasil pengamatan yang telah saya lakukan di MI Muhammadiyah Pucangan, terdapat 15% siswa yang belum bisa membaca di kelas 2.

Hal tersebut terjadi karena banyak faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan membaca, antara lain :

a.      Minat baca

Siswa di golongan kelas memiliki sebuah kecenderungan belajar sambil bermain, sehingga guru pun dituntut agar bisa mengkreasikan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.

b.     Kebiasaan membaca yang kurang

Kurangnya kebiasaan membaca ini terjadi kerena siswa kelas bawah yang masih terbiasa dengan suasana di taman kanak-kanak, sehingga mereka belum mempunyai kesadaran mengenai dengan pentingnya membaca.

c.      Gangguan alat indera

Berbagai macam gangguan alat indera seperti pengelihatan dan pendengaran akan sangat mempengaruhi proses belajar mengajar. Indra pengelihatan misalnya, jika seorang siswa mengalami gangguan pengelihatan di kelas rendah tanpa mereka sadari, maka kedepannya mereka akan mengalami kesulitan membaca secara berkelanjutan karena tidak mereka sadari.

d.     Kurangnya bimbingan orang tua

Kurangnya bimbingan orangtua bisa membuat anak mengalami kesulitan dalam mengembangkan keterampilan membaca mereka. Selain itu, kurangnya keterlibatan orang tua juga bisa menghambat pembentukan kebiasaan membaca yang positif dan menciptakan lingkungan yang kurang kondusif untuk peningkatan kosakata dan pemahaman bacaan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk membimbing anak-anak dalam membangun keterampilan membacanya sejak dini.

e.      Kurangnya pemanfaatan sekolah menggunakan sarana dan prasarana yang ada

Pemanfaatan sarana dan prasarana membaca yang baik dapat mengembangkan keterampilan membaca siswa, dan memberikan lingkungan belajar yang lebih optimal.

Adapun, guru mempunyai cara tersendiri dalam mengatasi kesulitan membaca agar peserta didik mampu meningkatkan keterampilan membaca siswa. Dalam mengatasi kesulitan membaca, guru mempunyai kreativitas yang dikembangkan sendiri meliputi:

1.   Jam Tambahan. Jam tambahan belajar di luar sekolah yang dilakukan oleh siswa akan mempengaruhi hasil belajar yang optimal. Pendapat tersebut bisa dimaknai bahwa adanya jam tambahan belajar di luar sekolah memegang peranan penting dalam meningkatkan hasil belajar dalam hal ini adalah kemampuan membaca peserta didik.

2.     Penugasan. Pemberian tugas tersebut dilakukan agar siswa dapat lebih memahami setiap materi yang disampaikan guru ketika jam tambahan belajar. Tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa bisa berupa tertulis maupun lisan.

3.        Memberikan Reward. Penghargaan diberikan oleh guru ketika siswa mampu menyelesaikan target dengan baik, rutin menghadiri jam tambahan, aktif ketika pelaksanaan jam tambahan, kemampuan membacanya meningkat, serta pencapaian-pencapaian baik lainnya.

Melalui berbagai upaya kreatif yang telah dilakukan guru, dapat terlihat bahwa guru memiliki peran sentral dalam mengatasi kesulitan membaca siswa. Itu membuktikan bahwa melalui pendekatan inovatif, guru mampu memberikan duungan yang dibutuhkan siswa sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan membaca dengan lebih efektif.


(Dinda Alvina Adiestiara Putri, PGSD 2020)

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh merrymoonmary. Diberdayakan oleh Blogger.