Header Ads

BELAJAR BARENG TENTANG TOXIC POSITIVITY YUUUK!!

CampusBrainers, siapa disini yang lebih sering berfikiran postif dari pada negatifnya??? Sebenranya positive thinking itu baik kok, Tapi kalo kamu selalu terus-terusan berfikiran positif tanpa dibarengi dengan berfikir negative bisa bahaya untuk kesehatan mental lhoo. Karena hal itu dapat menimbulkan toxic positivity.


Toxic Positivity adalah suatu keadaan dimana seseorang selalu berusaha untuk berfikiran positif bagaimanapun keadaannya dan selalu menghindari emosi negatif, seperti sedih, marah, kesal ataupun kecewa. Nah Toxic Positivity ini sering banget muncul dalam kalimat penyemangat, seperti “aku kuat kok, aku ngga bakalan nangis” “gausah sedih, Cuma masalah kaya gtu aja masa sedih???” dan aku yakinn 100% pasti CampusBrainrs pernah kana ada di posisi kaya ginii??

Sebenarnya ucapan-ucapan toxic positivity ini bisa menjadi boomerang dan membuat kita sndiri merasa terbebani lhoo. Kamu bayangin aja, ketika kamu lagi di fase yang runtuh banget tapi kamu juga tetep maksain diri kamu buat ngga boleh nangis dan harus kuat. Haduhh itu sih kayanya bakalan smakin terbebani sama ucapan sndirii ga sihh.

Kamu juga harus tahu nih ciri-ciri dari toxic positivity itu yang kaya gimana ajaa. Bisa jadi kamu sekarag lagi ngalamin toxic positivity inii. Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang terjebak dalam toxic positivity nihh CampusBrainers, diantaranya adalah :

- Menyembunyikan perasaan yang sebenarnya sedang dirasakan.

- Terkesan menghindari atau membiarkan masalah

- Mersa bersalah apalabila mengungngkapkan emosi negatif

- Melontarkan kalimat yang menyalahkan orang yang tertimpa masalah, misalnya ‘Coba, deh, lihat sisi positifnya. Lagi pula, ini salahmu juga, kan?”

- Sering mengucapkan kalimat yang membandingkan diri dengan orang lain, contohnya, “kamu lebih beruntung, masih banyak orang yang lebih menderita dari kamu”

Selain melalui perkataan, toxic positivity juga kerap kali muncul melalui media social. Seperti yang udah CampusBrainers tahu nihhh, ngga sedikit orang yang berlomba-lomba memberikan atau menampilkan sisi kehidpan terbaik mereka melalui media social. Padahal bisa jadi mereka yang selalu menyebarkan positive vibes melalui media sosial aslinya lagi berada di fase yang ngga baik-baik aja. Tentu aja kita ngga tahu, karena yang mereka tampilkan hanyalah yang sisi positive vibes nya saja.


Toxic positivity apabila dibiarkan begitu saja bisa berdampak buruk banget bagi kesehatan mental. Karena hal tersebut dapat memicu seseorang jadi ngga bisa berfikiran kritis dan jernih. Yang mereka fikirkan hanyalah bagaimana caranya untuk selalu berfikir positif. Selain itu dampak dari toxic positivity adalah membuat seseorang merasa memiliki ekspetasi dan kemampuan yang sangat tinggi dan juga berlebihan. Hal ini membuat seseorang tidak bisa mengenali dirinya sendiri.

Kalau kamu sudah terjebak dalam lingkungan toxic positivity dan tidak mau menjadi sumber toxic positivity bagi orang lain, hal aku punya tips yang cocok banget nihh buat kamuu. Diantaranya ada :

- Rasakan dan kelola emosi negatif
- berusaha untuk memahami, bukan menghakimi
- jangan pernah membanding-bandingkan masalah atau adu nasib
- kurangi penggunaan media social

Nahh supaya kamu bisa terhindari dari dampak buruk toxic positivity tips dari aku bisa banget diterapin yaaa hihi.

Aku cuma mau pesen aja buat CampusBrainers, jangan terlalu maksain diri kamu yaaa. Kalau kamu mau nangis, nangis aja. Kamu mau marah, marah aja. Pokonya jangan sampe kamu terjebak kedalam toxic positivity ini yaa Campusbrainers.


Tidak ada komentar

Gambar tema oleh merrymoonmary. Diberdayakan oleh Blogger.